3.Sistem Perekonomian
Sistem
perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain
faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Macam-Macam Sistem Ekonomi:
Bersumber
dari tiga masalah pokok ekonomi yaitu what, how, dan for whom,
maka setiap masyarakat dan negara membutuhkan adanya tindakan pengambilan
keputusan. Adapun bentuk pengambilan keputusan tersebut dituangkan dalam suatu
sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Setiap pengusaha atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi tersebut tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang ekonomi.
Sistem ekonomi yang digunakan suatu negara berbeda-beda, karena secara historis suatu negara mempunyai keadaan alam, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga sosial, falsafah, dan ideologi yang berbeda, sehingga sistem ekonomi yang dipakai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sistem perekonomian sekarang ini jauh lebih kompleks seiring berkembangnya kegiatan perekonomian suatu negara, sehingga dapat menjawab tiga pertanyaan pokok what (apa dan berapa banyak barang diproduksi), how (bagaimana cara memproduksi), dan for whom (untuk siapa barang diproduksi).
Pada dasarnya sistem ekonomi bisa
dibagi menjadi empat sistem yang mendasar sebagai berikut.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri:
1. Belum ada
pembagian kerja
2. Pertukaran
dengan sistem barter
3. Jenis
produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4. Hubungan
masyarakat bersifat kekeluargaan
5. Bertumpu
pada sektor agraris
6. Keadaan
masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin
Kelebihan:
1. Setiap masyarakat termotivasi
untuk menjadi produsen
2. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
2. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
Kelemahan:
1. Tidak ada kerja sama
antarindividu atau masyarakat
2. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan
negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta
pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat
pula.
5. Fakir miskin dan anak-anak yang
terlantar dipelihara oleh negara.
6. Warga negara memiliki kebebasan
dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
7. Hak milik perorangan diakui dan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi
setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
Ciri negatif
dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya sebagai
berikut.
1. Sistem free fight liberalism,
yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yakni negara
serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya
kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan
ekonomi pada satu kelompok.
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem
ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada
setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori
yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The
Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran
pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri;
1. Hak milik atas alat produksi di
tangan perorangan.
2. Harga barang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran di pasar.
3. Adanya persaingan bebas.
4. Tidak ada campur tangan pemerintah
dalam perekonomian.
5. Modal memegang peran penting.
6. terbuka kesempatan bagi individu
untuk mengejar keuntungan.
Kelebihan:
1. Dapat meningkatkan efisiensi dan
kualitas barang yang diproduksi.
2. Terdorong untuk mengejar kemakmuran
bagi dirinya sendiri.
3. Setiap orang atau pengusaha
termotivasi mencari keuntungan.
4. Pemilihan sektor usaha disesuaikan
dengan kemampuan.
Kelemahan:
1. Menimbulkan persaingan tidak sehat.
2. Terdapat kesenjangan kaya dan
miskin.
3. Menimbulkan monopoli.
4. Terdapat eksploitasi SDM.
5. Pemanfaatan SDA sering tidak
memerhatikan kelestarian lingkungan.
4. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem
ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian
ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan
yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh
Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi
sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang
ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Ciri-ciri:
1. Perencanaan disusun oleh pemerintah
pusat.
2. Semua alat produksi dikuasai oleh
negara.
3. Produksi, distribusi, dan konsumsi
diatur secara terpusat.
4. Inisiatif dan hak milik perorangan
dibatasi.
Kelebihan:
1. Pemerintah bertanggung jawab penuh
dalam perekonomian.
2. Relatif tidak ada jurang pemisah
antara orang kaya dan miskin.
3. Hasil produksi dapat dinikmati
secara rata.
4. Mudah melakukan pengendalian harga.
Kelemahan:
1. Hak milik perorangan sangat dibatasi
dan rakyat kurang memiliki pilihan.
2. Potensi dan daya kreasi tidak
berkembang.
3. Tidak terdapat kebebasan individu.
5. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri:
1. Adanya campur tangan pemerintah
dalam perekonomian.
2. Pihak swasta ikut berperan dalam
kegiatan perekonomian.
Kelebihan:
1. Sektor ekonomi pemerintah dan swasta
terpisah secara jelas.
2. Fluktuasi harga dapat lebih
terkendali.
3. Hak milik perorangan diakui dan
pemerintah mendorongnya.
Kekurangan:
1. Jika peran pemerintah mendominasi
akan timbul etatisme.
2. Jika peran swasta mendominasi, akan
timbul monopoli yang merugikan masyarakat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar